Nama Generik
Ampisilin (Ampicilliinum)
Struktur
kimia
Sediaan
beredar
Ampisillin (Generik), Akrotalin,
Ambiopi, Ambripen, Amcilin, ampex, Ampi, Arcocillin, Bannsipen, Bimapen,
Binotal, Bintapen, Bremcillin, Cemicillin, Corsacillin, Dancilin, Hufam,
Cetacillin, Decapen, Dexypen, Dusecillin, Erphacillin, Hopacillin, Hufam,
Ikacillin, Indopen, Itrapen, kalpacillin, Kemocil, Lauracillin, Megapen,
Mefropen, Metacillin, Omnipen, Opicillin, Oracipen, Unasyn, Parpicillin,
Penbritin, pencil, Pharocillin, Polypen, Ronexol, Sanpicillin, Standacillin,
Varcillin, Viccillin, Xepacillin.
Sifat Fisika
kimia
Ampisilin berbentuk anhidrat atau trihidrat mengandung tidak
kurang dari 95,0% C16H19N3O4S
dihitung terhadap zat anhidrat. Secara komersial, sediaan ampisilin trihidrat
untuk sediaan oral dan gram natrium untuk sediaan injeksi. Potensi ampisilin
trihidrat dan natrium penisilin dihitung berdasarkan basis anhidrous. Ampisilin
trihidrat mempunyai kelarutan dalam air sekitar 6 mg/mL pada suhu 200C
dan 10 mg/mL pada suhu 400C. Ampisilin sodium berwarna hampir putih,
praktis tidak berbau, serbuk kristal, serbuk hidroskopis, sangat larut dalam
air, mengandung 0,9% Natrium Klorida. Pelarutan Natrium ampicilin per mil
memiliki pH 8 – 10. jika dilarutkan secara langsung ampisilin trihidratoral
suspensi memiliki pH antara 5-7,5
Cara kerja
obat
Menghambat sintesa dinding bakteri melalui penghambatan tahap
akhir sintesa peptidoglikan dinding protein bakteri.
Mekanisme
kerja
Menghambat sintesa dinding bakteri dengan mengikat satu atau lebih
pada ikatan penisilin-protein (PBPs – protein binding peniilin’s) sehingga
menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis
peptidoglikan dalam dinding sel bakter, akibatnya biosintesis dinding sel
terhambat dan sel bakteri menjadi pecah (lisis)
Efek samping
SSP : Demam, penisilin encephalitis, kejang; Kulit : Erytherna
multifom, rash, urticaria; GI : Lidah hitam berambut, diare, enterocholitis,
glossitis, mual, pseudomembranouuscollitis, sakit mulut dan lidah, stomatitis,
muntah; Hematologi: agranulositosis, anemia, hemolitik anemia, eosinophilia,
leukopenia, trombocytopenia purpur; Hepatik : AST meningkat; Renal :
interstisisal nephritin (jarang); Respiratory : Laringuela stidor;
Miscellaneous : Anaphilaxis.
Indikasi
Infeksi saluran kemih, otitis medis, sinusitis, bronkitis, kronis,
salmonelosis invasif, gonore, bakteri yang peka yang disebabkan oleh
streptococci, pneumococci nonpenicillinase-producting staphilocochi, listeria,
meningococci; turunan H.Influenzae, E-coli, enterobacter dan klebsiella.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas
terhadap penisilin.
Dosis
Oral; 0,25 – 1 gram tiap 6 jam diberikan 30 menit sebelum makan.
untuk gonore; 2-3-5 gram, dosis tunggal ditambah 1 gram probenesid. Infeksi
saluran kemih; 500 mg tiap 8 jam, Injeksi intramuskular, intravena atau infus;
500 mg tiap 4-6 jam. Anak dibawah umur 10 tahun; setengah dosis dewasa.
Dosis untuk anak
:
Infeksi
ringan-sedang: I.M.V.: 100-150bmg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
(maksimal: 2-4 mg/hari). Oral: 50-100mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6
jam (mksimal 2-4g/hari)
Infeksi
berat/mengitis: I.M.I: 200-400 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam
(maksimal 6-12 g/hari)
Endocarditis
profilaxis : Gigi, mulut, saluran pernapasan atau esophagus: 50 mg/kg digunakan
30 menit sebelum penerapan protokol, saluran kemih, GI: pasien resiko tinggi:
50 mg/kg digunakan 30 menit sebelum prosedur operasi.
Dosis untuk dewasa
:
Dosis lazim
: Oral; 250-500 mg tiap 6 jam.IM.IV: 50-100 mg/kg/hari setiap 6 jam.
Sepsis/
meningitis: IM.IV: 150-250 mg/kg/24 jam dosis terbagi setiap 3-4 jam (rentang
6-12gram/hari).
Penyesuaian
dosis:
ClCr > 50
mL/menit diberikan tiap 6 jam. ClCr 10-50 mL/menit diberikan tiap 6-12 jam.
ClCr <10 mL/menit diberikan setiap
12-24 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar