Cari Blog Ini

Selasa, 28 Februari 2012

Ampisilin (Ampicilliinum)


Nama Generik
Ampisilin (Ampicilliinum)

Struktur kimia

Sediaan beredar
Ampisillin (Generik),  Akrotalin, Ambiopi, Ambripen, Amcilin, ampex, Ampi, Arcocillin, Bannsipen, Bimapen, Binotal, Bintapen, Bremcillin, Cemicillin, Corsacillin, Dancilin, Hufam, Cetacillin, Decapen, Dexypen, Dusecillin, Erphacillin, Hopacillin, Hufam, Ikacillin, Indopen, Itrapen, kalpacillin, Kemocil, Lauracillin, Megapen, Mefropen, Metacillin, Omnipen, Opicillin, Oracipen, Unasyn, Parpicillin, Penbritin, pencil, Pharocillin, Polypen, Ronexol, Sanpicillin, Standacillin, Varcillin, Viccillin, Xepacillin.
Sifat Fisika kimia
Ampisilin berbentuk anhidrat atau trihidrat mengandung tidak kurang dari 95,0% C16H19N3O4S dihitung terhadap zat anhidrat. Secara komersial, sediaan ampisilin trihidrat untuk sediaan oral dan gram natrium untuk sediaan injeksi. Potensi ampisilin trihidrat dan natrium penisilin dihitung berdasarkan basis anhidrous. Ampisilin trihidrat mempunyai kelarutan dalam air sekitar 6 mg/mL pada suhu 200C dan 10 mg/mL pada suhu 400C. Ampisilin sodium berwarna hampir putih, praktis tidak berbau, serbuk kristal, serbuk hidroskopis, sangat larut dalam air, mengandung 0,9% Natrium Klorida. Pelarutan Natrium ampicilin per mil memiliki pH 8 – 10. jika dilarutkan secara langsung ampisilin trihidratoral suspensi memiliki pH antara 5-7,5

Cara kerja obat
Menghambat sintesa dinding bakteri melalui penghambatan tahap akhir sintesa peptidoglikan dinding protein bakteri.
Mekanisme kerja
Menghambat sintesa dinding bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein (PBPs – protein binding peniilin’s) sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding sel bakter, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat dan sel bakteri menjadi pecah (lisis)
Efek samping
SSP : Demam, penisilin encephalitis, kejang; Kulit : Erytherna multifom, rash, urticaria; GI : Lidah hitam berambut, diare, enterocholitis, glossitis, mual, pseudomembranouuscollitis, sakit mulut dan lidah, stomatitis, muntah; Hematologi: agranulositosis, anemia, hemolitik anemia, eosinophilia, leukopenia, trombocytopenia purpur; Hepatik : AST meningkat; Renal : interstisisal nephritin (jarang); Respiratory : Laringuela stidor; Miscellaneous : Anaphilaxis.
Indikasi
Infeksi saluran kemih, otitis medis, sinusitis, bronkitis, kronis, salmonelosis invasif, gonore, bakteri yang peka yang disebabkan oleh streptococci, pneumococci nonpenicillinase-producting staphilocochi, listeria, meningococci; turunan H.Influenzae, E-coli, enterobacter dan klebsiella.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap penisilin.
Dosis
Oral; 0,25 – 1 gram tiap 6 jam diberikan 30 menit sebelum makan. untuk gonore; 2-3-5 gram, dosis tunggal ditambah 1 gram probenesid. Infeksi saluran kemih; 500 mg tiap 8 jam, Injeksi intramuskular, intravena atau infus; 500 mg tiap 4-6 jam. Anak dibawah umur 10 tahun; setengah dosis dewasa.


*      Dosis untuk anak :
Infeksi ringan-sedang: I.M.V.: 100-150bmg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. (maksimal: 2-4 mg/hari). Oral: 50-100mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam (mksimal 2-4g/hari)
Infeksi berat/mengitis: I.M.I: 200-400 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam (maksimal 6-12 g/hari)
Endocarditis profilaxis : Gigi, mulut, saluran pernapasan atau esophagus: 50 mg/kg digunakan 30 menit sebelum penerapan protokol, saluran kemih, GI: pasien resiko tinggi: 50 mg/kg digunakan 30 menit sebelum prosedur operasi.
*      Dosis untuk dewasa :
Dosis lazim : Oral; 250-500 mg tiap 6 jam.IM.IV: 50-100 mg/kg/hari setiap 6 jam.
Sepsis/ meningitis: IM.IV: 150-250 mg/kg/24 jam dosis terbagi setiap 3-4 jam (rentang 6-12gram/hari).
*      Penyesuaian dosis:
ClCr > 50 mL/menit diberikan tiap 6 jam. ClCr 10-50 mL/menit diberikan tiap 6-12 jam. ClCr <10  mL/menit diberikan setiap 12-24 jam.          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar