Cari Blog Ini

Rabu, 29 Februari 2012

"Resin Penukar ion "

Pertukaran ion didefinisikan sebagai pertukaran ion yang reversibel antara fase padatan dan fase cair yang dalam struktur padatan tidak ada perubahan tetap. Padatan adalah bahan penukar ion, sedangkan ion dapat merupakan zat aktif. Apabila digunakan sebagai suatu pembawa zat aktif, bahan penukar ion memberikan suatu cara untuk mengikat zat aktif  pada matriks polimer tak larut dan dapat secara efektif menutup rasa dan arome zat aktif yang akan diformulasikan menjadi tablet kunyah.
Larutan obat kationik disalurkan melalui kolom yang berisi dammar penukar ion, dimana akan dibuat kompleks dengan pengggantian atom-atom hydrogen kemudian kompleks obat dan dammar dicuci dan dapat dibuat tablet. Penglepasan obat tergantung pada pH dan konsentrasi elektrolit dalam saluran cerna. Umumnya penglepasan lebih bear dalam lambung yang sama-sama asam dari pada usus kecil yang keasamannya kurang
Resin penukar ion dapat digolongkan dalam empat kelompok utama, yaitu kation asam lemah, kation asam kuat, anion basa lemah, anion basa kuat.
1.    Contoh paling baik dari resin penukar kation asam kuat adalah “principal sulfonated styrene-divinylbenzene copolymer produc” seperti amberlite IRP-69 (Rhom dan Haas) dan DOWEX MSC-1 (Dow Chimical).
Resin ini dapat digunakan untuk menutup rasa dan aroma zat aktif kationik (mengandung amin) sebelum diformulasi dalam tablet kunyah. Resin ini merupakan produk sferik yang dibuat dengan mensulfonasi butir-butir kopolimer divinilbenzen srien dengan zat pensulfonasi pilihan berupa asam sulfat, asam klorosulfonoat, atau sulfur trioksida. Penggunaan zat pengembang yag non reaktif umumnya diperlukan untuk pengembangan yang cepat dan seragam dengan kerusakan minimum. Resin penukar kation asam kuat berfungsi diseluruh kisaran pH.
2.   Resin penukar kation asam lemah yang paling umum adalah yang dibuat dengan tautan silang atau asam karboksilat tak jenuh seperti asam metakrilat dengan suatu zat tautan silang seperti divinilbenzen. Contohnya mencakup DOWEX CCR-2 (DOW chemical) dan Amberlit IRP-65 (Rhom dan Haas). Resin pertukaran kation asam lemahberfungsi pada  pH diatas 6.
3.   Resin penukar anion basa kuat adalah resin amin kuartener sebagai hasil dari reaksi trietilamin yang kopolimer dari stiren dan dvinil benzen yang diklorometilasi, misalnya amberlite  IRP-276 (Rhom and Hass), dan DOWEX MSA-A (DOWnChemical). Resin penukar anion basa kuat ini befungsi diseluruh kisaran pH.
4.   Resin penukar ion basa lemah dibentuk dengan mereaksikan amin primer dan amin sekunder atau amonia dengan kopolimer stiren dan divinil benzene  yang diklorometilasi, biasanya digunakan dimetilamin. Resin penukar anion basa lemah ini berfungsi dengan baik dibawah pH 7.
Sifat-sifat yang perlu dipertimbangkan apabila menggunakan suatu resin penukar ion mencakup ukuran partikel, bentuk, bobot jenis, porositas, stabilitas kimia fisika dan kapasitas ionik.
Kecepatan dan tingkat desorpsi zat aktif in vivo dari resin ini dikendalikan oleh kecepatan difusi zat aktif melalui fase polimer resin, demikian juga selektivitas koefisien antara zat aktif dan resin.
Resin penukar ion, terutama resin penukar kation asam lemah,  mempunyai mechanisme absortif tertentu yang telah digunakan dalam stabilisasi non ionic vitamin B12 selama bertahun-tahun.
Formulator harus menyelidiki sepenuhnya berbagai tipe resin kualitas  farmasetik yang tersedia untuk penggunaan khusus dan mengecek status perizinan untuk penggunaan oral dalam jumlah yang dibutuhkan. Jumlah resin yang diperlukan per unit zat aktif untuk mencapai pentupan rasa yang efektif dan atau perbaikan stabilitas merupakan factor pembatas apabila dosis zat aktif per tablet meningkat.
 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar